Rabu, 28 Mei 2008

Hindari Menu Makanan yang Buruk !
Semua orang berpacu dengan waktu mengejar target dan harapan yang telah ditentukan.
Maka sebagian BESAR orang, melupakan dan melalaikan tentang pentingnya masalah Menu
Makanan yang baik, mereka hanya mementingkan target, harapan serta ambisi mereka saja.
Sedangkan Menu Makanan tidak tidak terpikirkan lagi, yang penting bagi mereka adalah
MAKAN yang ENAK dan CEPAT !

Salah satu dampak yang terlihat jelas adalah Menu Makanan.
Contoh yang disebelah ini sangat Menggiurkan tetapi harus DIHINDARI !
Maka Pengetahuan tentang Menu Makanan menjadi sangat penting karena dengan demikian
kita akan mengetahui apa yang sebenarnya kita berikan untuk tubuh kita.

Untuk mendapatkan Menu makanan yang Sehat kita harus mengurangi Kadar Lemak
Jenuh dalam semua menu makanan kita dan harus berusaha menyingkirkan dan
menghindarinya semampu kita.

1. Membuang semua Lemak yang Kelihatan dan Tidak Kelihatan.
2. Mengurangi semua Makanan berlemak.
3. Mengurangi jumlah Lemak Jenuh (Lemak Hewani) dalam makanan.
4. Mengurangi Makanan yang berkolesterol.



Meningkatkan Makanan SEHAT !
Kemakmuran meningkat, gaya hidup juga meningkat mengikutinya, tetapi apakah
Keadaan Kondisi Kesehatan kita meningkat juga ?
Untuk mengimbangi masuknya Lemak Jenuh (Omega 6) dari Menu Makanan kita dan juga
meningkatnya produksi Kolesterol Jahat (LDL) yang diproduksi dalam hati (liver) yang
disebabkan Stress maupun Depresi karena Tekanan Keadaan yang mempengaruhi kita pada
jaman ini, maka harus meningkatkan konsumsi Menu Makanan Sehat, sebagai berikut :

1. Meningkatkan Jumlah Lemak tidak Jenuh Ganda dalam Menu Makanan.
2. Meningkatkan Jumlah Menu Makanan berserat Tinggi.
3. Meningkatkan konsumsi Sayuran dan Buah-buahan berserat tinggi.



Olahraga secara teratur
Melakukan aktifitas fisik atau berolahraga secara teratur untuk dapat meningkatkan
metabolisme tubuh secara menyeluruh, maka pembakaran Lemak dan kolesterol juga
meningkatkan serta memperlancarkan peredaran dan sirkulasi darah pada seluruh tubuh
kita dan juga penting sekali untuk latihan untuk otot-otot pada jaringan jantung kita.

Keberhasilan yang dicapai dari olahraga bergantung sesuai dengan kadar kegiatan
olahraga dan keteraturannya sesuai dengan kemampuan kita masing-masing pribadi.



Hindari kehidupan yang STRESS
Kemakmuran meningkat, Gaya Hidup juga mengikutnya. Dengan harapan tindakan untuk
menjaga & memperbaiki kondisi Kesehatan kita juga meningkat juga ? Karena mereka
umumnya tidak memperhatikan kemampuan mereka, maka umumnya masyarakat akan mengalami
Stress yang tinggi karena desakan cita-cita, target, ambisi maupun idealisme yang
tinggi pula.

Apakah kita mempunyai kemampuan untuk itu ?
Apakah kita bersabar untuk menerima keadaan ?
Bagaimana kita nanti ? Keluarga ? Isteri ? Anak-anak ?

Stress telah menyerang tanpa disadari oleh yang mengalaminya, Stress mempengaruhi dan
meningkatkan hormon stress dalam tubuh yang berakibat naiknya tekanan darah dan pada
umum stress mendorong kegiatan yang merugikan dan merusak, seperti minum minuman
keras, merokok, bergaul secara bebas, narkotik dan lain-lain.

Akibat stress juga mengakibatkan peningkatan produksi Kolesterol Jahat (LDL) yang
diproduksi oleh hati (liver) yang dapat mengakibatkan meningkatnya resiko penyempitan
dan penyumbatan pembuluh darah (Arteriosklerosis). Maka hindari Stress untuk
menghindari dampak buruk yang lebih banyak dan komplek dengan beristirahat, berlibur
dan bertamasya.

Dikutip dari: http://www.mail-archive.com/


Pembangkit Listrik Bertenaga Angin

Dewasa ini pengembangan dan penggunaan energi terbarukan (renewable energy) makin menjadi hal yang sangat penting. Apalagi dengan makin mengglobalnya isu emisi CO2 yang kontra terhadap pelestarian lingkungan global. Gegap-gempita upaya diversifikasi sumber energi tak pelak merambah Indonesia menyusul ditandatanganinya Inpres No.1/2006 tentang Penyediaan dan Pemanfaatan Bahan Bakar Nabati. Tentu ini merupakan kondisi yang positif, momentum yang tepat bagi seluruh komponen bangsa terkait, untuk segera memikirkan dan mengambil langkah serius guna pengembangan sumber energi alternatif masa depan.

Dalam konteks Indonesia, sebenarnya ada sumber energi alternatif yang sudah sejak lama terlupakan, seperti potensi gelombang, arus atau angin laut di wilayah perairan Indonesia yang sangat melimpah. Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, dengan dua per tiga wilayahnya berupa lautan, maka tingkat ketersediaan sumber energi tersebut secara alamiah tak perlu diragukan lagi. Gelombang laut misalnya, telah menjadi sebuah potensi raksasa untuk memproduksi sumber energi yang bersih dan suatu perkiraan potensi sumberdayanya di seluruh dunia bisa mencapai antara 1 hingga 10 TW. Di samping itu, ladang-ladang pembangkit tenaga angin tidak lama lagi juga akan menjadi sangat prospektif sebagai sumber energi masa depan dunia.

Di antara negara-negara di kawasan Asia, yang tengah menggarapnya dengan serius akan potensi energi angin lepas pantai yang besar ini adalah Jepang. Berdasar minimnya sumber kekayaan mineral dan potensinya sebagai sebuah negara kepulauan, penelitian-penelitian serius dan aplikatif dalam bidang ini telah dan sedang dilakukan demi ketersediaan sumber energi mereka di masa depan.

Perkembangan Teknologi Turbin Angin
Turbin angin pertama sebagai pembangkit listrik adalah berupa sebuah kincir angin tradisional yang dibuat oleh Poul la Cour di Denmark lebih dari 100 tahun yang lalu. Berikutnya baru di awal abad ke-20, mulai ada mesin eksperimental untuk turbin angin ini. Pengembangan lebih serius baru dilakukan pada saat terjadi krisis minyak pada era 1970-an, dimana banyak pemerintah di seluruh dunia mulai menggelontorkan dana untuk riset dan pengembangan sumber energi alternatif. Di awal 80-an, terlihat pengembangan utama dilakukan di California dengan pembangunan ladang pembangkit listrik turbin angin dengan ratusan turbin kecil, sehingga sampai akhir dekade tsb sudah terbangun 15.000 turbin angin dengan kapasitas pembangkit total sebesar 1.500 MW di daerah itu (Ackermann & Ser, 2000). Namun seiring dengan makin stabilnya harga minyak dunia di era 80-an tsb yang diikuti dengan pemangkasan subsidi pemerintah untuk dana pengembangan turbin angin ini, maka banyak perusahan turbin angin mulai gulung tikar.

Namun hal ini tidak terjadi di Denmark, dimana pemerintah tetap mendukung secara kontinyu serta mengawal pengembangan teknologi turbin angin ini. Akibatnya teknologi dasar mereka tetap terpelihara dan tidak menghilang. Sehingga pada saat pasar energi angin kembali menguat di awal 90-an, banyak perusahaan yang bergerak dalam bidang ini mampu merespon dengan cepat, walhasil mereka cukup berhasil mendominasi pasar hingga saat ini. Dari sini dapat kita catat bahwa dasar keberuntungan dari energi terbarukan untuk saat ini adalah lebih berdasar pada kebutuhan yang solid untuk pengurangan perubahan iklim dan meningkatnya otonomi energi, bukan pada fluktuasi alami dari harga minyak dunia.

Sejauh ini, sebagian besar ladang turbin angin yang terpasang masih di daratan. Hasil studi yang dilakukan oleh DEWI tahun 2004 yang lalu, "WindEnergy-Study 2004-Assesment of the Wind Energy Market until 2012", menunjukkan optimisme bahwa pelipatgandaan kapasitas terpasang turbin angin di seluruh dunia dari 4~150.000 MW bisa tercapai (Gambar 1-kiri). Hasil studi pasar lainnya oleh BTM Consult ApS di tahun yang sama, "World Market update 2003", juga menunjukkan kecenderungan yang serupa. Hingga sekitar tahun 2002, kapasitas total terpasang untuk turbin angin di darat berkisar 24 GW dan lebih dari 3 tahun terakhir, laju instalasi per tahunnya telah mencapai 4 GW. Saat ini laju rata-rata turbin terpasang secara internasional sudah mendekati 1 MW per unit (Gambar 1-kanan). Dengan keberhasilan pengembangan dalam skala yg ekonomis tersebut, saat ini energi angin sudah mampu bersaing dengan pembangkit listrik tradisional seperti batubara maupun nuklir untuk daerah dimana kaya akan potensi angin.


Gambar 1. Kiri: Pengembangan kapasitas terpasang turbin angin beserta prediksinya hingga tahun 2012 (Klose & Dalhoff, 2005), Kanan: Kapasitas terpasang tahunan dan dimensi rata-rata turbin angin (Henderson et al., 2002a).

Dari sisi teknologi, berbagai konsep disain turbin angin telah banyak dikembangkan hingga saat ini. Sebuah disain turbin "standart" telah diawali khususnya di Denmark dan Jerman yang sudah terbukti dengan baik performansinya dan telah menyebar ke seluruh dunia sejak awal tahun 1980-an. Turbin ini terdiri dari sebuah rotor 3 daun dengan sebuah sumbu penghubung horizontal yang ditopang oleh semacam stuktur tower (Gambar 2). Untuk turbin angin lepas-pantai, beberapa aspek disain tambahan harus diperhatikan, misalnya proteksi terhadap lingkungan yang korosif, masalah pemasangan dan perbaikan turbin di lokasi operasi serta transportasi dan instalasi dari struktur penopangnya (Klose & Dalhoff, 2005).

Seperti terlihat pada Gambar 2, dimensi dari turbin angin telah mengalami pertumbuhan cukup signifikan selama kurun waktu 20 tahun belakangan. Salah satu faktor pembatasnya yang paling penting adalah terletak pada teknolgi produksi dari daun rotor besar yang terbuat dari bahan fiber-reinforced plastics (FRP). Di awal tahun 80-an, output rata-rata dari sebuah turbin angin baru mencapai 30~50 kW. Namun sampai tahun 2005 sudah meningkat pesat hingga mencapai 1.500~2.000 kW untuk diameter rotor rata-rata 80 meter, bahkan bisa mencapai 5.000 kW dengan diameter rotor rata-rata 115 meter.

Gambar 2. Pertumbuhan dimensi turbin angin hingga tahun 2005 (Klose & Dalhoff, 2005).

Saat ini, angin sebagai sebuah sumber energi telah dan sedang tumbuh dengan laju pertumbuhan cukup tinggi, rata-rata per tahun mencapai 25%. Hal ini menjadikannya sebagai satu sumber energi dengan laju pertumbuhan tercepat di dunia sejak 1990. Lima pasar terbesar untuk energi angin saat ini adalah di negara Jerman, Spanyol, Amerika Serikat, Denmark dan India. Dengan ini pula, bahwasanya untuk saat ini, energi angin sudah memiliki daya saing ekonomis, ditambah lagi sifatnya yang tidak menimbulkan polusi, sangatlah menjanjikan sebagai sumber energi alternatif era milenium.

Upaya Negara Jepang
Selain turbin angin yang dipasang di darat (land-based), sudah banyak pula ladang turbin angin lepas pantai (tipe terpancang di dasar laut) yang dibangun di perairan dangkal seperti di wilayah negara-negara Eropa (Henderson et al., 2002a, Zaaijer & Henderson, 2004). Dalam dekade ini, di USA dan Kanada juga dikembangkan beberapa pembangkit energi tenaga angin lepas pantai di perairan Massachusetts (Manwell et al., 2001). Di Jepang, kapasitas kumulatif turbin angin di darat mengalami peningkatan cukup tajam; hingga akhir tahun 2002, kapasitas kumulatifnya mencapai 350 MW. Pemerintah Jepang mematok target nasional pengembangan pembangkit energi angin sebesar 3.000 MW pada tahun 2010 hanya untuk turbin angin darat saja (Kogaki et al., 2003).

Selain itu banyak hasil studi menunjukkan bahwa sumber-sumber angin potensial yang signifikan kebanyakan berada di daerah perairan cukup dalam sehingga teknologi yang saat ini dikembangkan untuk proyek-proyek di Eropa kurang relevan. Sehingga diprediksikan pengembangan turbin angin lepas-pantai di Jepang bakal membutuhkan waktu relatif lebih panjang (Kogaki et al., 2001). Untuk Jepang, karena sebagian besar wilayah perairan lepas pantainya berupa laut dalam, maka diperlukan konsep lain untuk pengembangan turbin angin lepas pantai ini (Henderson et al., 2002b, Kogaki et al., 2003). Dari sinilah kemudian berbagai konsep pengembangan ladang turbin angin lepas-pantai dan terapung untuk perairan dalam bermunculan. Kunci dari teknologi turbin angin terapung ini terletak pada performansi kekuatan struktur dan kehandalan sistim penjaga posisinya (station-keeping system). Sistim tambat catenary konvensional menjadi tidak efektif lagi bila dipakai untuk struktur terapung yang sangat panjang (dalam order kilometer) yang beroperasi di perairan dengan kedalaman ratusan meter.

Kogaki et al. (2003) merumuskan tiga konsep turbin angin lepas-pantai: 1) jenis tepancang di dasar laut untuk daerah dekat pantai (bottom-fixed type for near-shore wind plants), 2) jenis terapung untuk area lepas-pantai (floating type for offshore wind plants), dan 3) jenis turbin angin mampu-layar untuk area lepas-pantai lebih jauh (sailing type for far-shore wind plants). Sementara itu, khusus untuk jenis turbin angin terapung, Henderson et al. (2002b) menawarkan empat jenis konsep struktur penopangnya; 1) jenis Semi-Submersible, 2) jenis struktur Tension Leg Platforms (TLPs) atau Tensioned Buoyant Platforms (TBPs), 3) jenis Spar-buoys dan 4) jenis struktur Spaceframe. Semua jenis struktur ini tidak lain diadopsi dari konsep teknologi anjungan lepas-pantai yang sudah lebih dulu diaplikasikan dalam bidang migas. Di sini akan dijelaskan secara singkat satu konsep turbin angin terapung jenis "Hexa-float" dan satu konsep turbin angin lainnya dari jenis terapung mampu-layar.

Bulan Nopember 2002, sebuah prototype jenis Hexa-float sudah dibuat di perairan Teluk Okinawa. Sebuah komponen struktur pengapungnya berbentuk hexagonal datar dengan panjang sisinya masing-masing 10 meter, massa 480 ton, volume 650 m3 dengan daya apung 170 ton (Gambar 3-kiri). Satu unit turbin angin jenis ini tersusun dari 7 buah hexa-float serta dirancang agar tidak tenggelam meskipun sebagian pengapungnya rusak dan direncanakan mampu untuk menopang sebuah turbin angin berkapasitas 10 kW. Antar unit "hexa-float" dapat dirangkai dengan mudah dan fleksibel dengan fender karet dan kabel, sehingga memungkinkan dibangun suatu gugusan besar hingga membentuk sebuah "mega-float" (Gambar 3-kanan).


Gambar 3. Ladang pembangkit listrik tenaga angin terapung (floating wind farm) dengan sistim Hexa-float; Kiri: prototype Hexa-float dengan dasar bentuk hexagon, panjang sisi 10 m, Kanan: ilustrasi konsep ladang turbin angin terapung kapasitas besar gabungan dari jenis Hexa-float (Kogaki et al., 2003).

Sementara itu untuk turbin angin jenis terapung mampu-layar, Inoue et al. (2005) menggagas konsep baru struktur terapung dengan bentuk yang unik (Gambar 4). Struktur ini tersusun dari kolom-kolom berpenampang sayap (wing shaped struts) dan elemen lambung bawah yang ramping (slender shaped lower hulls) yang diperkirakan akan sangat menjanjikan di masa depan sebagai sebuah ladang turbin angin jenis terapung mampu-layar. Struktur apung ini memiliki kemampuan bergerak mandiri (self-mobile capability) dengan kemampuan manuver yang efektif di wilayah lepas pantai karena adanya gaya angkat yang ditimbulkan oleh elemen-elemen struktur struts-nya.

Gambar 4. Ladang pembangkit listrik tenaga angin terapung mampu-layar (sailing type floating wind farm) dengan sistim tanpa tali tambat (mooring-less system) [Inoue et al., 2005].

Pada prinsipnya, jenis terapung mampu-layar ini diintroduksikan untuk dapat menjangkau daerah lebih-kaya-angin di kawasan lepas-pantai yang lebih jauh, serta mampu memproduksi sumber energi sekunder seperti hidrogen. Sistim ini beroperasi tanpa sistim tali tambat, sehingga diperlukan teknologi baru yang harus dikembangkan yang mana diprediksikan sistim komersialnya baru bisa direalisasikan dalam kurun waktu 10-15 tahun mendatang.

Turbin Angin di Masyarakat
a) Contoh di Amerika
Di Amerika Serikat, sumber-sumber angin banyak dijumpai di sebagian besar wilayahnya, baik dengan potensi sedang hingga besar. Hal ini menyebabkan tenaga angin menjadi sebuah pemasok tenaga listrik potensial dan layak untuk berbagai keperluan. Bahkan turbin angin kecil misalnya, yang berkapasitas di bawah 100 kW, sudah dapat digunakan untuk keperluan skala rumah tangga, ladang-ladang dan kebun, peternakan, perusahaan kecil dan juga untuk telekomunikasi. Sistim turbin angin kecil ini bisa dipergunakan secara mandiri di luar sistim jaringan listrik, dan ini biasa dikenal dengan sebutan aplikasi mandiri (stand-alone) atau luar-jaringan (off-grid). Contohnya, sistim pembangkit kombinasi angin-disel luar-jaringan di daerah terpencil seperti Alaska, terbukti mampu meningkatkan kehandalan sistim dan sekaligus menurunkan ongkos bahan bakar.

Gambar 5. Contoh sebuah turbin angin kecil yang bisa dipergunakan secara mandiri di luar sistim jaringan untuk keperluan skala rumah tangga (Departemen Energi USA, http://www.eere.energy.gov/).

Sementara itu, kategori turbin angin besar (utility-scale) memiliki rentang kapasitas antara 100 kW hingga 1~2 MW. Gabungan dari puluhan hingga ratusan turbin besar ini dapat dihubungkan dengan sistim jaringan listrik untuk membentuk suatu ladang turbin angin yang mampu mensuplai energi listrik untuk sebuah komunitas/daerah yang lebih besar/luas (Gambar 6). Banyak perusahaan penyedia sumber energi melihat bahwa ladang turbin angin ini telah menjelma menjadi sebuah pembangkit energi bersih (clean power) yang ramah lingkungan. Sehingga tidak mengherankan bila saat ini jumlah ladang angin di USA makin bertambah dengan cepatnya.


Gambar 6. Kiri: Foto sebuah ladang turbin angin di daerah Alaska-USA, Kanan: Ilustrasi gabungan dari puluhan hingga ratusan turbin angin skala besar yang dihubungkan dengan sistim jaringan listrik untuk membentuk suatu ladang turbin angin (Departemen Energi USA, http://www.eere.energy.gov/).

Dengan demikian, selain tenaga angin telah mampu berkontribusi dalam menciptakan lingkungan yang lebih baik dengan menghasilkan jenis energi-bersih, juga potensial untuk turut memperkuat ekonomi dengan menciptakan lapangan kerja baru dalam lingkup bidang energi angin ini. Di samping itu keberadaannya akan makin memperkuat ketahanan energi dengan menyediakan sumber energi domestik yang handal dan mandiri.

b) Contoh di Indonesia
Lain di Amerika, lain pula di Indonesia. Sebuah pilot project sederhana bertemakan renewable energy telah dimulai oleh kolega penulis di ITS, Ridho Hantoro ST., MT., hingga memenangkan Brits Award for Poverty Alleviation 2006. Proyek ini adalah pembuatan turbin angin pembangkit listrik di Pulau Sapeken, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur. Turbin angin berdiameter rotor 4 meter dengan 6 buah daun aluminium ini mampu menghasilkan daya hingga 1 kW dengan tiang penopang setinggi 8 meter.

Latar belakang sosial dan teknis pembuatan turbin angin ini antara lain: 1) Pulau Sapeken sangat kecil, bahkan lebih kecil dari kampus ITS (luas areal ITS 180 hektar), namun penduduknya cukup padat. Keberadaan listrik disana sangat memprihatinkan. Listrik hanya dinyalakan dari jam 17.00 hingga 06.00. Kalau kena black out, tidak ada listrik sama sekali disana. 2) Sapeken termasuk pulau terpencil, untuk mencapainya harus menggunakan kapal perintis yang hanya beroperasi sepuluh hari sekali. Hal ini menyebabkan pasokan bahan bakar termasuk solar pun langka sehingga harganya menjadi sangat mahal. Keberadaan diesel yang dimiliki beberapa penduduknya juga tak banyak membantu karena harga solar yang mahal. 3) Karena posisinya yang berbatasan dengan laut, kecepatan angin di pulau ini sangat kencang yakni sekitar 4-5 meter per detik.

Uji coba terhadap Turbin angin dengan komponen local content ini mencatat tegangan keluaran sebesar 70 Volt, dengan daya yang dihasilkan berkisar 0,7 hingga 1 kW. Energi listrik dari turbin ini sudah dapat dipakai untuk penerangan jalan di sekitar Kecamatan. Permintaan pemasangan turbin angin serupa sudah mulai muncul dari masyarakat sekitar (ITS Online, 2006).

Kalau kita berpikir bahwa Indonesia memiliki sekitar 17.508 pulau (data dari Indonesian Naval Hydro-Oceanographic Office) dan pada kenyataannya operasional PLN tidak sanggup untuk membiayai pemasangan listrik hingga ke pulau-pulau terpencil seperti ini, maka teknologi sederhana seperti ini tentu sangat relevan untuk dikembangkan dan digalakkan. Edukasi pada masyarakat tentang pemahaman bahwa angin juga bisa menghasilkan energi listrik perlu dipahami sebagai suatu kebutuhan urgen yang harus segera direalisasikan secara intensif, bertahap dan berkelanjutan.

Penutup
Demikian uraian singkat tentang perkembangan teknologi turbin angin baik untuk aplikasi di daratan maupun di daerah lepas-pantai. Kegigihan dan keseriusan Jepang dalam mengembangkan teknologi ini patut dijadikan contoh dan teladan bagi kita demi ketahanan energi kita di masa datang. Saat ini energi angin tidak hanya berpotensi untuk keperluan skala besar, namun sudah kompetitif untuk aplikasi dalam masyarakat umum. Untuk Indonesia, tentu kondisi seperti di Pulau Sapeken tersebut tidak berbilang sepuluh, dua puluh; akan tetapi ratusan bahkan ribuan, bukan? Sampai kapan kondisi demikian dibiarkan?

Dengan penuh harapan, "tren bahan bakar nabati" yang terjadi saat ini tidak melalaikan kita akan potensi sumber energi lainnya seperti energi angin, yang mana tidak ada polemik lagi perihal ketersediaannya, yang belum tergarap secara optimal. Melalui momentum Inpres No.1/2006 tersebut justru seharusnya mampu menciptakan peluang-peluang lainnya dalam rangka penganekaragaman sumber energi, jangan malah mengebiri ruang-ruang pengembangan lainnya secara regulatif yang sistematis. Semoga saja.

Daftar Pustaka
Ackermann, T. & Ser L., 2000, "Wind energy technology and current status: a review", Renewable & Sustainable Energy Reviews, Vol. 4, 2000.

Henderson, A.R., Morgan, C., Barthelmie, R., Smith, B., Sorensen, H.C. and Boesmans, B., 2002a, "Offshore Wind Energy 乏eview of the State-of the Art", ISOPE-2002, pp.494-498, Japan.

Henderson, A.R., Leutz, R. and Fujii, T., 2002b, "Potential for Floating Offshore Wind Energy in Japanese Waters", ISOPE-2002, pp.505-512, Japan.

ITS Online, 2006, "Rancang Wind Turbin Generator, Raih Brits Award", 23 November 2006, 15:23:11, www.itc.ac.id.

Klose, M., and Dalhoff, P., 2005, "Certification of Offshore Wind Farms", ISOPE-2005, pp. 449-456, Korea.

Kogaki, T., Matsumiya, H. and Nagai, M., 2003, "Technical and Economic Aspects of Offshore Wind Energy Development in Japan", ISOPE-2003, pp.289-293, USA.

Kogaki, T., Matsumiya, H., Ushiyama, I., Nagai, H., Higashino, M., Iwasaki, N., Nakao, T., Ogawa, S., 2001, "Prospect of Offshore Wind Energy Development in Japan, European Special Topic Conference on Offshore Wind Energy", Brussels, December 2001.

Manwell, J.F., Rogers, A., McGowan, J.G., 2001, "Assessment of the Massachusetts Offshore Wind Energy Resource", European Wind Energy Conference, Copenhagen, July 2001.

Zaaijer, M.B. and Henderson, A.R., 2004, "Review of Current Activities in Offshore Wind Energy", ISOPE-2004, Toulon, pp.101-108.


Dikutip dari: http://www.beritaiptek.com/

Mahasiswa Kembangkan Komputer Maya

Dua orang mahasiswa teknik di Kerala, India, menggarap proyek pengembangan komputer maya. Komputer ini diharapkan mampu menggantikan peran laptop dan USB flashdisk.

Mahasiswa yang bernama K. Ansar dan P.P. Ismail itu menyajikan prototipe komputer virtual di portal www.bloxtr.com. Dengan komputer maya tersebut, user dapat menyimpan semua dokumen penting, musik-musik kesayangan, gambar-gambar penuh warna dan bahkan video, demikian seperti dikutip detikINET dari Indiatimes, pekan lalu.

Bukan hanya itu, nantinya komputer maya itu juga bisa digunakan untuk instalasi program sesuai dengan kehendak penggunanya. Persis seperti memiliki sebuah laptop sendiri.

"Idenya adalah, agar orang nantinya tak perlu lagi menenteng laptop dan USB flashdisk drive ke mana-mana. Cukup simpan di portal dan mengaksesnya dari mana pun di dunia. Yang dibutuhkan hanya prasarana untuk mengakses internet," tutur Ansar.

Tidak berhenti sampai di situ, Ansar dan Ismail bermaksud mengembangkan komputer maya ini untuk ponsel. Dengan demikian, akses pada data dan aplikasi milik pengguna bisa dilakukan hanya via ponsel.

"Kami sedang mencoba mengembangkan proyek ini dalam aplikasi ponsel. Ketika layanan 3G mulai populer, kami pikir komputer maya akan menjadi lebih menarik jika diaplikasikan di ponsel," ujar Ismail.

Namun, Ismail mengungkapkan kini Bloxtr belum memiliki kecepatan dan fitur layaknya aplikasi profesional pada umumnya. Mereka berharap akan ada perusahaan yang bersedia mendanai pengembangan proyek mereka ini.

Selain proyek komputer virtual, Ismail dan Ansar beserta tiga temannya pernah memenangkan proyek dari sebuah perusahaan software lokal untuk mengembangkan sistem yang dapat membuat jadwal penerbangan pesawat tersaji di ponsel. Mereka juga bermimpi untuk mengembangkan sistem informasi antar kampus.

Dunia Digital

Di lain pihak, EMC Corporation, perusahaan yang bergerak di bidang solusi infrastruktur informasi, baru-baru ini mengumumkan hasil riset IDC yang disponsori EMC mengenai tren dan proyeksi perkembangan dunia digital. Hasil riset menunjukkan bahwa volume data digital pada tahun 2007 mencapai 45 exabytes (EB), setara dengan lebih dari 17 miliar iPhone 8GB.

Dunia digital "meledak" lebih daripada yang diperkirakan. Pasalnya, pengertian masyarakat yang makin baik terhadap replikasi data dan juga pertumbuhan pesat dari ketersediaan kamera, kamera keamanan, dan televisi digital. Ledakan ini juga dipicu meningkatnya volume akses internet di negara berkembang, jaringan sosial yang terdiri dari beragam konten digital persembahan jutaan pengguna, aplikasi berbasis sensor, dan pusat data yang mendukung cloud computing.

Hasil temuan lain dari riset tersebut menyatakan pada 2007, volume data digital mencapai 281 miliar gigabytes (281 exabytes), yang berarti 10 persen lebih besar daripada proyeksi sebelumnya. Kedua dunia digital tumbuh pesat dengan tingkat pertumbuhan tahunan hampir 60 persen. Volume data digital diproyeksikan akan mendekati angka 1,8 zettabytes (1.800 exabytes) pada 2011 atau melonjak 10 kali lipat hanya dalam waktu lima tahun. Ketiga jumlah "bayangan digital", yakni informasi digital kini lebih banyak daripada jumlah informasi digital yang dibuat sendiri. IDC juga memprediksi informasi digital akan menggelembung dengan rata-rata pertumbuhan tahunan 57 persen antara 2006 dan 2010. Sementara itu, di kawasan Asia Pasifik (kecuali Jepang) akan mengalami pertumbuhan 30 sampai 40 persen lebih cepat daripada negara maju.

"Hasil temuan IDC mengenai kebutuhan korporasi kini akan solusi infrastruktur informasi komplet dari pengarsipan sampai proteksi dan virtualisasi mengukuhkan ketepatan arah bisnis EMC untuk menjadi perusahaan penyedia solusi total infrastruktur informasi," jelas Country Manager EMC Indonesia dan Pasar Berkembang, Jimmy Yam, kepada okezone

Dikutip dari: www.lampungpost.com

Bahaya Rokok (2)

Mungkin anda sudah tahu bahwa menghisap asap rokok orang lain di dekat anda lebih berbahaya bagi anda daripada bagi si perokok itu sendiri. Asap Utama adalah asap rokok yang terhisap langsung masuk ke paru-paru perokok lalu di hembuskan kembali. Asap Sampingan adalah asap rokok yang dihasilkan oleh ujung rokok yang terbakar.
Masalahnya adalah, udara yang mengandung asap rokok, dan anda hisap, akan mengganggu kesehatan, karena asap rokok mengandung banyak zat-zat berbahaya, diantaranya :
TARMengandung bahan kimia yang beracun, sebagainya merusak sel paru-paru dan meyebabkan kanker.
KARBON MONOKSIDA (CO) Gas beracun yang dapat mengakibatkan berkurangnya kemampuan darah membawa oksigen.
NIKOTIN Salah satu jenis obat perangsang yang dapat merusak jantung dan sirkulasi darah, nikotin membuat pemakainya kecanduan.
Bila anda berada di ruangan berasap rokok cukup lama, maka ketiga zat beracun di atas akan masuk ke paru-paru anda.

Selama beberapa tahun terakhir, para ilmuwan telah membuktikan bahwa zat-zat kimia yang dikandung asap rokok dapat mempengaruhi orang-orang tidak merokok di sekitarnya. Perokok pasif dapat meningkatkan risiko penyakit kanker paru-paru dan jantung koroner. Lebih dari itu menghisap asap rokok orang lain dapat memperburuk kondisi pengidap penyakit :

ANGINA
Nyeri dada akibat penyempitan pembuluh darah pada jantung.

ASMA
Mengalami kesulitan bernafas.

ALERGI
Iritasi akibat asap rokok.

Gejala-gejala gangguan kesehatan :iritasi mata, sakit kepala, pusing, sakit tenggorokan, batuk dan sesak nafas.Wanita hamil yang merokok atau menjadi perokok pasif, meyalurkan zat-zat beracun dari asap rokok kepada janin yang dikandungnya melalui peredaran darah. Nikotin rokok menyebabkan denyut jantung janin bertambah cepat, karbon monoksida menyebabkan berkurangya oksigen yang diterima janin. Anak-anak yang orangtuanya merokok menghadapi kemungkinan lebih besar untuk menderita sakit dada, infeksi telinga, hidung dan tenggorokan. Dan mereka punya kemungkinan dua kali lipat untuk dirawat di rumah sakit pada tahun pertama kehidupan mereka.

Banyak orang tahu bahaya merokok, tapi tidak banyak yang peduli.
Melihat bahaya-bahaya yang dapat ditimbulkan rokok, kiranya diantara kita perlu bahu-membahu berbuat tiga hal utama :

Komunikasi dan informasi tentang bahaya merokok, baik bagi si perokok langsung maupun perokok pasif.

Menyediakan tempat-tempat khusus bagi orang yang merokok agar yang bukan perokok tidak terkena dampak negatifnya.

Jangan merasa segan untuk menegur perokok, jika anda merasa terganggu.

Bahaya Rokok

Racun pada Rokok

Rokok mengandung kurang lebih 4000 elemen-elemen, dan setidaknya 200 diantaranya dinyatakan berbahaya bagi kesehatan. Racun utama pada rokok adalah tar, nikotin, dan karbon monoksida.

  • Tar adalah substansi hidrokarbon yang bersifat lengket dan menempel pada paru-paru.
  • Nikotin adalah zat adiktif yang mempengaruhi syaraf dan peredaran darah. Zat ini bersifat karsinogen, dan mampu memicu kanker paru-paru yang mematikan.
  • Karbon monoksida adalah zat yang mengikat hemoglobin dalam darah, membuat darah tidak mampu mengikat oksigen.

Efek Racun

Efek racun pada rokok ini membuat pengisap asap rokok mengalami resiko (dibanding yang tidak mengisap asap rokok):

  • 14x menderita kanker paru-paru, mulut, dan tenggorokan
  • 4x menderita kanker esophagus
  • 2x kanker kandung kemih
  • 2x serangan jantung

Rokok juga meningkatkan resiko kefatalan bagi penderita pneumonia dan gagal jantung, serta tekanan darah tinggi.

Batas Aman

Menggunakan rokok dengan kadar nikotin rendah tidak akan membantu, karena untuk mengikuti kebutuhan akan zat adiktif itu, perokok cenderung menyedot asap rokok secara lebih keras, lebih dalam, dan lebih lama.

TIDAK ADA BATAS AMAN BAGI ORANG YANG TERPAPAR ASAP ROKOK.


Dikutip dari: http://rokok.komunikasi.org

Kedisiplinan

Disiplin adalah hal yang mutlak dalam kegiatannya sebagai anggota PASKIBRA atau dalam kehidupan seharu – hari karena tanpa disiplin yang kuat akan merusak sendi kehidupan di PASKIBRA yang akan membahayakan citra dirinya, sekolah dan organisasi PASKIBRA.

Disiplin itu mutlak untuk :
1. Menempati semua aturan paskibra dan semua tugas yang harus dijalankan juga hal yang kecil dangan tertib dan sempurna.

Pengertian disiplin adalah:
1. kepatuhan terhadap suatu peraturan.
2. mengutamakan kepoentingan tugas diatas individual yang hakikatnya tidak lain dan keikhlasan menyisihkan pilihan hati sendiri.
3. mengatur kewajiban dan larangan bagi anggota Paskibra yang apabila tidak ditaati atau dilanggar akan dikenakan sangsi.
4. tanggung jawab sesorang terhadap apa yang hatus dilakukan.
5. sikap seorang dalam menyadari apa yang seharusnya ia lakukan.

Tujuan disiplin adalah sebagai berikut:
1. memberikan landasan dan pedoman dalam sikap dan prilaku hidup.
2. menjadikan tata kehidupan organisasi yang tertib dan teratur.
3. membentuk anggota paskibra yang mempunyai 3 kwalitas pokok.
4. mengembangkan ciri khas Paskibra.
5. bisa membagi waktu.
6. mempunyai mental dan jiwa yang tangguh.
7. teratur dalam hidup.
8. mempunyai fisik yang kuat
9. mendapat kepercayaan orang lain
10. keyakinan diri sendiri.

Dalam mengikuti gerak disiplin kita hartus juga melihat situasi, kondisi, toleransi, pendapat serta lngkungan yang sedang kita hadapi. Jadi Paskibra yang disiplin juga tahu dimana dia menerapkan kedisiplinan.

Segala yang disebut disiplin pada dasarnya sikap seseorang yang mempunayi jiwa pemimpin yaitu: bagaimana ia , mengikuti seseorang mengerjakan sesuatu dengan disiplin.

Pelaksanaan

Hanya ada 1 cara untuk menjadikan orang disiplin untuk dengan menjadikan “KEBIASAAN” itu terbentuk setelah bisa dan biasa itu dibentuk oleh latihan, jadi percuma bila kita mau disiplin tanpa latihan.

Contoh disiplin:

1. menempati janji
2. tunggu perintah
3. bayar iuran tepat waktu
4. berani mengungkapkan pendapat
5. mengerjakan tugas yang diberikan

Sejarah Bendera Pusaka

Bendera pusaka di kibarkan pertama kali pada hari jumat, tanggal 17 Agustus 1945 bertempat di Jl. Pegangsaan Timur No.56 Jakarta. Pertama kali dikibarkan oleh 3 orang muda – mudi yang dipimpin oleh Latief Hendra Diningrat, M. Suhut, Sukarni. Bendera pusaka dijahit oleh Ibu Fatmawati Sukarno dengan ukuran 182 x 275 cm.

Pada tangga l 4 Juni 1946, aksi teror Belanda meningkat sehingga Ibu Kota RI pindah ke Yogyakarta, dan bendera pusaka dibawa oleh Presiden Soekarno ke kantornya. Tanggal 19 Desember 1948 terjadi agresi militer ke 2 sehingga Presiden Soekarno memanggil Bapak Husein Muttahar untuk menyelamatkan bendera Pusaka dengan cara memisahkan warna Merah dan Putihnya. Yaitu melepaskan benang jahitan antara Merah dan Putih,dengan dibantu Ibu Pernadinata kemudian dimasukan pada 2 tas milik Bapak Husein Muttahar untuk menghindari penyitaan dari tentara Belanda.

Bapak Husein Muttahar menjahit kembali Bendera Pusaka dengan meminjam mesin jahit milik seorang istri dokter. Tepat dilubang tempat bekas jahitan asli. Tetapi 2 cm dari ujung bendera ada sedikit kesalahan jahitan, kemudian bendera pusaka diserahkan kepada Presiden Soekarno di Bangka Melalui Bapak Soejono pada pertengahan Juni 1948.

Bendera Pusaka dikibarkan oleh 5 orang di Istana Presiden Yogyakarta. Tahun 1969 bendera pusaka tidak dikibrakan karena sudah terlalu tua. Sehingga dibuatlah Bendera Pusaka Duplikat untuk tiang 17 m di Istana Negara. Dari bahan bendera (wol). Yang dijahit 3 potong memanjang kain putih kekuning-kuningan.

Bendera Merah Putih,duplikat Bendera Pusaka idealnya terbuat dari sutera alam dan alat tenun asli Indonesia yang merah dan putihnya tanpa jahitan dengan warna merah dan cap celup asli Indonesia. Karena suatu pemikiran hal tersebut tidak dapat dilaksanakan, bendera duplikat tersebut terbuat dari katun Inggris tanpa ukuran 200 x 300 cm. pembuatan bendera buplikat dilaksankan oleh Balai Penelitian Tekstil di Bandung di bantu PT. Ratna di Ciawai Bogor. Bendera Duplikat dibagikan kesetiap daerah TK I dan TK II serta perwakilan Indonesia diluar negeri pada tanggal 5 Agustus 1999, kemudian Bendera Pusaka tidak dikibarkan dan hanya dijadikan pendamping Bendera Duplikat pada saat pengibaran dan penurunan. Dan disimpan di Monumen Nasional (Monas) beserta benda pusaka lainnya, yaitu Teks Proklamasi.

Jenis Narkoba

Narkoba merupakan singkatan dari Narkotika dan obat atau bahan berbahaya. Selain istilah Narkoba juga dikenal istilah NAPZA yaitu Narkotika, Psikotropika dan Zat adiktif lainnya. Semua istilah ini sebenarnya mengacu pada sekelompok zat yang umumnya mempunyai risiko kecanduan.

Narkoba atau NAPZA merupakan bahan/zat yang bila masuk ke dalam tubuh akan mempengaruhi tubuh terutama susunan syaraf pusat/otak sehingga bilamana disalahgunakan akan menyebabkan gangguan fisik, psikis/jiwa dan fungsi sosial. Karena itu Pemerintah memberlakukan Undang-Undang untuk penyalahgunaan narkoba yaitu UU No.5 tahun 1997 tentang Psikotropika dan UU No.22 tahun 1997 tentang Narkotika.

Berdasarkan jenisnya Napza memiliki tiga katergori:

- PSIKOTROPIKA

- NARKOTIKA

Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis maupun semi sintetis yang menyebabkan pengaruh bagi pengguannya. Pengaruh tersebut berupa pembiusan, hilangnya rasa sakit, rangsangan semangat , halusinasi atau timbulnya khayalan-khayalan yang menyebabkan efek ketergantungan bagi pemakainya. Jenis -jenis narkoba yang termasuk narkotika:

- OPIOID (OPIAD)

- KOKAIN

- GANJA

- BAHAN BERBAHAYA

Bahan berbahaya ini adalah zat adiktif yang bukan Narkotika dan Psikotropika atau Zat-zat baru hasil olahan manusia yang menyebabkan kecanduan. Adapun yang termasuk zat adiktif pada kategori ini antara lain:

- MINUMAN KERAS/ALKOHOL

- NIKOTIN

- INHALANSIA

- ZAT DESAINER

Narkoba

Narkoba adalah zat-zat yang mengubah mood seseorang (mood altering substance). Saat menggunakan narkoba, mood, perasaan, serta emosi seseorang ikut terpengaruh. Salah satu efek yang diciptakan oleh narkoba adalah perubahan mood. Narkoba dapat mengakibatkan ekstrimnya perasaan, mood atau emosi penggunanya. Jenis-jenis narkoba tertentu, terutama alkohol dan jenis-jenis narkoba yang termasuk dalam kelompok uppers seperti Shabu-shabu, dapat memunculkan perilaku agresif yang berlebihan dari si pengguna, dan seringkali mengakibatkannya melakukan perilaku atau tindakan kekerasan. Terutama bila orang tersebut pada dasarnya memang orang yang emosional dan bertemperamen panas.

Ini mengakibatkan tingginya domestic violence dan perilaku abusive dalam keluarga seorang alkoholik atau pengguna Shabu-shabu. Karena pikiran yang terobsesi oleh narkoba dan penggunaan narkoba, maka ia tidak akan takut untuk melakukan tindakan kekerasan terhadap orang-orang yang mencoba menghalaginya untuk menggunakan narkoba. Emosi seorang pecandu narkoba sangat labil dan bisa berubah kapan saja. Satu saat tampaknya ia baik-baik saja, tetapi di bawah pengaruh narkoba semenit kemudian ia bisa berubah menjadi orang yang seperti kesetanan, mengamuk, melempar barang-barang, dan bahkan memukuli siapapun yang ada di dekatnya. Hal ini sangat umum terjadi di keluarga seorang alkoholik atau pengguna Shabu-shabu. Mereka tidak segan-segan memukul istri atau anak-anak bahkan orangtua mereka sendiri. Karena melakukan semua tindakan kekerasan itu di bawah pengaruh narkoba, maka terkadang ia tidak ingat apa yang telah dilakukannya.

Saat seseorang menjadi pecandu, ada suatu kepribadian baru yang muncul dalam dirinya, yaitu kepribadian pecandu atau kepribadian si junkie. Kepribadian yang baru ini tidak peduli terhadap orang lain, satu-satunya hal yang penting baginya adalah bagaimana cara agar ia tetap bisa terus menggunakan narkoba. Ini sebabnya mengapa ada perubahan emosional yang tampak jelas dalam diri seorang pecandu. Seorang anak yang tadinya selalu bersikap manis, sopan, riang, dan jujur berubah total mejadi seorang pecandu yang brengsek, pemurung, penyendiri, dan jago berbohong dan mencuri.

Adiksi terhadap narkoba membuat seseorang kehilangan kendali terhadap emosinya. Seorang pecandu acapkali bertindak secara impuls, mengikuti dorongan emosi apapun yang muncul dalam dirinya. Dan perubahan yang muncul ini bukan perubahan ringan, karena pecandu adalah orang-orang yang memiliki perasaan dan emosi yang sangat mendalam. Para pecandu seringkali diselimuti oleh perasaan bersalah, perasaan tidak berguna, dan depresi mendalam yang seringkali membuatnya berpikir untuk melakukan tindakan bunuh diri.

Perasaan-perasaan ini pulalah yang membuatnya ingin terus menggunakan, karena salah satu efek narkoba adalah mematikan perasaan dan emosi kita. Di bawah pengaruh narkoba, ia dapat merasa senang dan nyaman, tanpa harus merasakan perasaan-perasaan yang tidak mengenakkan. Tetapi… perasaan-perasaan ini tidak hilang begitu saja, melainkan ‘terkubur hidup-hidup’ di dalam diri kita. Dan saat si pecandu berhenti menggunakan narkoba, perasaan-perasaan yang selama ini ‘mati’ atau ‘terkubur’ dalam dirinya kembali bangkit, dan di saat-saat seperti inilah pecandu membutuhkan suatu program pemulihan, untuk membantunya menghadapi dan mengatasi perasaan-perasaan sulit itu.

Satu hal juga yang perlu diketahui adalah bahwa salah satu dampak buruk narkoba adalah mengakibatkan pecandu memiliki suatu retardasi mental dan emosional. Contoh seorang pecandu berusia 16 tahun saat ia pertama kali menggunakan narkoba, dan saat ia berusia 26 tahun ia berhenti menggunakan narkoba. Memang secara fisik ia berusia 26 tahun, tetapi sebenarnya usia mental dan emosionalnya adalah 16 tahun. Ada 10 tahun yang ‘hilang’ saat ia menggunakan narkoba. Ini juga sebabnya mengapa ia tidak memiliki pola pikir dan kestabilan emosi seperti layaknya orang-orang lain seusianya.

Tanpa Judul

Maaf saya tidak dapat menemukan judul yang tepat
untuk untaian kalimat yang hendak saya tulis
hari-hariku dipenuhi oleh suara-suara tak bergetar seperti kemarin ....
getaran itu semakin lama semakin sayup... perlahan
getaran itu melemah dan berhenti
seperti denyut nadi anak-anak ingusan
tak terdengar mereka oleh gesekan angin

Jika demokrasi adalah judul terindah bagi suatu bangsa
maka bangsaku hendak menggunakannya pula
mereka mengorbankan jiwa dengan sukarela atau dengan pesan
mereka sama-sama berdarah dan bahkan hilang oleh dahaga tanah
aliran sari-sari makanan kebebasan tak pernah sampai
tersebar ke seluruh tubuh
berhenti mereka di antara lembaran-lembaran kertas berstempel

Maaf jika hidupku adalah demokrasi
nampaknya ia tak punya judul lagi
kadang saya merasa sangat berharga dan ingin hidup
seperti jiwa Chairil Anwar
namun kadang saya menemukan ketidakbernilaian
yang mendorongku untuk mengakhiri hidup
the object of my affection telah mati
bersama judul tulisan-tulisan tentang demokrasi yang semakin kabur


Kepergianmu

Air matamu mengiris hatiku halus
kuusapkan telapak tanganku ke wajahmu yang pucat
terlihat ketakutan kehilangan akan nafasmu
nafasmu yang mengalir dalam nafasku

Kubelai rambutmu dengan kelembutan angin malam
terasa getaran menyatu diujung jari-jari
tak kuasa menahan gejolak kasih
limpahan nuansa kejora malam yang tak bertepi

Tak akan kutinggalkan hatimu yang manangis pilu
telah terpatri janji pada kedalaman nurani
akan ikut menyatu kegalauan kasih dalam derita
meski kekuatan malam hendak meragas

Roda Kehidupan

Cerpen Badarudin Silakan Simak!


Besi berkarat itu telah tiap hari dia pegang erat, hingga kapalan telapak tangannya membekas. Matanya pucat menerawang hingga seolah menembus berlapis-lapis tembok yang ada di hadapannya untuk sebuah rindu yang tertahan setelah belasan tahun dan sebuah dendam yang dia sematkan dalam hatinya yang hingga kini berkobar-kobar bagai panasnya api neraka yang selalu digambarkan dalam Kitabulah.

Seorang sipir datang dan menatapnya sinis. Membuka pintu dengan agak keras seolah dibuat-buat. Lalu mulutnya berujar, "Kamu bebas hari ini! Awas jika melakukan kejahatan lagi akan kuhajar kau hingga tak lagi kuat hidup!" lelaki itu menunduk keluar, hatinya sedikit dongkol mengikuti sipir yang selalu mengantarkan makanan setiap harinya itu tapi seolah mereka tak saling kenal.

Pagi itu, udara bebas kembali dihirupnya. Kakinya melangkah mantap, tinggal rindu atau dendam dulu yang akan ditujunya. Rambutnya telah beruban, hidupnya seolah tidak mempunyai makna lagi, Dua puluh tahun bukanlah waktu yang sebentar untuk memendamnya.

***

"Aku berangkat kerja dulu!" Dodi berpamitan pada istrinya, kebetulan Gun anaknya sudah berangkat sekolah pagi-pagi benar.

"Iya Pak. Ini bekalnya," Rita istrinya memberikan bungkus nasi yang telah disiapkannya. Berangkatlah Dodi dengan wajah ceria untuk mengajar di SMP negeri di kota yang letaknya tidak terlalu jauh dari desanya. Saat melewati rumah Karman, tetanggannya, di pinggir desa itulah kejadian yang merubah seluruh hidupnya.

Karman sedang bertengkar dengan istrinya, beberapa tendangan dan pukulan telah melayang ke seluruh tubuh istrinya. Dodi mencoba melerai, Karman berang karena ditegur dan terjadilah perkelahian itu dengan Karman menyerang dulu. Karman yang kalut mengambil pisau tapi Dodi dapat merebutnya sejenak, ternyata tenaga Dodi tidaklah sebanding dengan Karman. Dodi jatuh terjerembap dan tiba-tiba karena marah Karman menusukkan pisaunya ke perut istrinya lalu berteriak-teriak bahwa Dodi telah membunuh istrinya. Jadilah Dodi berlari entah ke mana yang penting dia aman.

Berita pembunuhan menyebar, Dodi bahkan menjadi tersangka utama. Dodi bersembunyi di rumah salah satu teman kecilnya di desa seberang. Beberapa hari setelah kondisi agak aman dia pulang ke rumah di malam hari. Rita menyambutnya tidak seperti biasa. Dodi menceritakan detail kejadian yang dialaminya, tapi bukan penguatan yang didapatkannya, "Mas menyerahkan diri saja, kami akan selalu menjengukmu. Mas harus mengakui kesalahan Mas," istrinya menangis sambil mengelap air mata dengan ujung bajunya.

"Kau..., Kau... tidak percaya padaku! Tidak!" Dodi menendang pintu dapur dan menuju keluar sambil berteriak, "Aku menyesal telah menikahimu! Aku menyesal telah mencintaimu! Karena engkau tidak memercayaiku," ditinggalkannya istrinya yang sedang menangis tersedu-sedu.

Sebuah tembakan peringatan terdengar, Dodi kalut lalu berlari sekenanya. Polisi mengejarnya, Dodi tahu medan desanya dengan baik dia bersembunyi di rerimbunan bambu. Dia lolos dan berlari melewati bukit terjal dan masuk ke hutan. Bumi seolah baginya begitu mengimpit, tiada lagi tempatnya untuk pulang.

Dodi bingung harus bagaimana, yang jelas kakinya selalu melangkah dan melangkah. Hingga jalan takdirnya bertemu dengan kawanan rampok yang mengajaknya bergabung. Dalam pikirannya sebenarnya masih ada kebaikan tapi karena keyakinannya menguat dan berdalih bahwa mungkin Tuhan memang menakdirkannya jadi penjahat maka biarlah takdir Tuhan ini kujalani agar Tuhan puas dengan takdirNya. Dan jadilah dunia hitam itu kesehariannya.

Aksi demi aksi dilakukan bersama teman-teman barunya, kelompoknya begitu terkenal hingga sering nampang di koran akibat kejahatan-kejahatannya. Licinnya aksi mereka sehingga bertahun-tahun tidak pernah tertangkap. Sepandai-pandai tupai melompat pasti kan jatuh juga, pepatah lama itu seolah benar adanya. Rombongan Dodi tertangkap karena salah satu polisi menyamar menjadi korban. Dodi mendapat dua tuduhan berat, membunuh dan merampok. Polisi merasa senang karena dapat menangkap pembunuh yang selama enam bulan dicari oleh polisi Lampung yaitu pembunuhan atas istri Karman.

Hukuman dijatuhkan. Dua puluh tahun. Dodi menyesali perbuatannya namun dendamnya seolah berkobar dan menyala-nyala. Dia bertekad setelah keluar akan membuat perhitungan pada Karman orang yang telah merusak keindahan hidupnya, dari seorang guru teladan menjadi pembunuh dan menjadi perampok. Ini salah Karman! Aku akan membuat perhitungan padanya ketika bebas nanti, begitu hatinya bertekat selama bertahun-tahun di penjara.

***

Rumah Karmanlah yang ditujunya pertama kali. Tangannya telah mengepal ketika mendekati rumah yang dua puluh tahun lebih dulu membuat perubahan total pada kehidupannya. Tangannya yang walau telah tidak sekuat muda dulu mengetuk pintu itu dengan keras. Seorang lelaki muda keluar, "Ada yang bisa saya bantu, Pak? Sepertinya Anda dari jauh."

Memang pakaiannya agak kumal. Wajahnya memang kusut seolah tak punya tujuah hidup yang jelas. Matanya tajam menyalak membuat nyali si pemuda surut juga, "Karman ada?" tanyanya sedikit ragu melihat ketakutan di wajah pemuda itu.

"Bapak ada, tapi..., tapi bapak tidak bisa menemui Anda. Mari saya antarkan AAnda menemuinya." Dodi mengikuti langkah pemuda itu masuk rumah, walau ragu dia masuk juga ke ruang tamu lalu di sebelahnya ada kamar dan pemuda itu memberi isyarat untuk masuk karena pintu itu terbuka. Dan...

Dodi mematung, seorang tua renta lunglai di kamarnya, manusia yang seolah tak punya kehidupan, pandangannya kosong dan kedua tangannya gemetaran, pandangan mata yang kosong dan napas yang memburu. Sesekali desahan berat terdengar bagai rintihan. Dodi keluar dan duduk di ruang tamu. Pemuda tadi membersamainya duduk.

"Bapak saya terkena stroke sejak sepuluh tahun yang lalu, dia sudah tidak bisa mendengarkan dan melihat secara normal. Bapak bagaikan sosok mayat yang masih bernapas," ada nada berat dalam desahan panjang pemuda itu.

Dodi menatap pemuda itu lekat, tiba-tiba dendamnya sirna sudah. Tuhan memberikan ganjaran yang adil kepada setiap makhluk-Nya, begitulah dia teringat saat masih mengajar puluhan tahun dulu karena dia adalah guru agama.

"O iya, Bapak ini siapa sebenarnya? Sepertinya saya belum mengenal anda?" tanya pemuda itu sopan.

"Saya..., saya... Dodi. Teman ayahmu dulu," nadanya lembut. Sudah lama rupanya dia lupa bahwa dulu dia adalah orang yang lembut.

"Apakah..., Anda orang yang difitnah bapak saya?" pemuda itu bertanya yakin.

Dodi kaget, "Bagaimana kamu tahu anak muda?"

Pemuda itu menceritakan segalanya, sebelum bapaknya seperti mayat hidup dia bercerita tentang Dodi yang pernah difitnahnya dan ingin meminta maaf dan sangat menyesal karena memfitnah tetangganya. Siang itu niat membalas dendam itu ia hapus dalam memorinya, kini tujuannya hanya pulang ke rumah. Dodi berpamitan dan memaafkan Karman, kakinya melangkah, ada desah irama baru mengiringi kehidupannya di usia senjanya.

***

Rumah yang dulu pernah digunakannya membina keluarga kini berada di depannya. Kakinya masih ragu melangkah, dikuatkannya untuk menerima apa saja yang menjadi keputusan Tuhan untuknya. Tangannya mengetuk daun pintu itu, belum banyak yang berubah dari rumahnya hanya mungkin genting yang kelihatan baru dan cat temboknya.

Sesosok wanita keluar, dikiranya istrinya. Ternyata salah.

"Apakah Rita ada?" nadanya sedikit gemetar.

Wanita yang mungkin berumur sekitar empat puluh itu mengamati Dodi sejenak, "Rita yang dulu menempati rumah ini?"

"Iya, Rita Mardiana."

"Dia sudah meninggal lima tahun yang lalu dan rumah ini saya beli dari anaknya," seolah bumi berpijaknya goyah, langit yang cerah seolah ingin menindihnya. Dodi terduduk lemas, bibirnya masih berusaha bergerak, "Lalu apakah Anda tahu ke mana anaknya pergi?"

"Gunawan pergi ke kota untuk mencari ayahnya, padahal ayahnya adalah seorang penjahat tapi dia tidak percaya karena ibunya yang selalu mengatakan kalau ayahnya sedang bekerja di kota." Semakin lemas badannya, Dodi pamitan tanpa arah. Roda hidupnya seolah sebagai mainan, saat kakinya bingung melangkah tiba-tiba terbersit untuk segera mengadu pada Tuhannya di masjid yang dulu digunakannya untuk mengajar mengaji anak-anak di desa.

***

"Kehidupan memang penuh dengan misteri, kadang orang itu baik dan kadang dalam sekejap bagaikan binatang atau iblis. Maka berdoalah dalam salat kita untuk ditetapkan hati kita dalam kebenaran dan keimanan agar kita semua dapat menempuh jalan yang telah ditunjukkan Allah," begitu pesan Dodi pada beberapa penduduk desa ketika mengisi pengajian rutin di masjid tadi bakda isya.

Setelah penduduk desa pulang. Dodi menatap langit, kini pekerjaan di usia senjanya menjaga masjid dan siang menjadi buruh tani. Harapannya di dunia tinggal satu menunggu anaknya pulang dan mengatakan bahwa "Ayah adalah orang baik" seperti yang dikatakan istrinya. Air matanya meleleh, mengadu pada Tuhan penguasa alam semesta. ***

Sang Primadona

Cerpen A. Mustofa Bisri

Apa yang harus aku lakukan? Berilah aku saran! Aku benar-benar pusing.
Apabila masalahku ini berlarut-larut dan aku tidak segera menemukan pemecahannya, aku khawatir akan berdampak buruk terhadap kondisi kesehatan dan kegiatanku dalam masyarakat. Lebih-lebih terhadap dua permataku yang manis-manis: Gita dan Ragil.

Tapi agar jelas, biarlah aku ceritakan lebih dahulu dari awal.
Aku lahir dan tumbuh dalam keluarga yang -katakanlah– kecukupan. Aku dianugerahi Tuhan wajah yang cukup cantik dan perawakan yang menawan. Sejak kecil aku sudah menjadi “primadona” keluarga. Kedua orang tuaku pun, meski tidak memanjakanku, sangat menyayangiku.

Di sekolah, mulai SD sampai dengan SMA, aku pun –alhamdulillah-juga disayangi guru-guru dan kawan-kawanku. Apalagi aku sering mewakili sekolah dalam perlombaan-perlombaan dan tidak jarang aku menjadi juara.

Ketika di SD aku pernah menjadi juara I lomba menari. Waktu SMP aku mendapat piala dalam lomba menyanyi. Bahkan ketika SMA aku pernah menjuarai lomba baca puisi tingkat provinsi.

Tapi sungguh, aku tidak pernah bermimpi akhirnya aku menjadi artis di ibu kota seperti sekarang ini. Cita-citaku dari kecil aku ingin menjadi pengacara yang di setiap persidangan menjadi bintang, seperti sering aku lihat dalam film. Ini gara-gara ketika aku baru beberapa semester kuliah, aku memenangkan lomba foto model. Lalu ditawari main sinetron dan akhirnya keasyikan main film. Kuliahku pun tidak berlanjut.

Seperti umumnya artis-artis popular di negeri ini, aku pun kemudian menjadi incaran perusahaan-perusahaan untuk pembuatan iklan; diminta menjadi presenter dalam acara-acara seremonial; menjadi host di tv-tv; malah tidak jarang diundang untuk presentasi dalam seminar-seminar bersama tokoh-tokoh cendekiawan. Yang terakhir ini, boleh jadi aku hanya dijadikan alat menarik peminat. Tapi apa rugiku? Asal aku diberi honor standar, aku tak peduli.

Soal kuliahku yang tidak berlanjut, aku menghibur diriku dengan mengatakan kepada diriku, “Ah, belajar kan tidak harus di bangku kuliah. Lagi pula orang kuliah ujung-ujungnya kan untuk mencari materi. Aku tidak menjadi pengacara dan bintang pengadilan, tak mengapa; bukankah kini aku sudah menjadi superbintang. Materi cukup.”

Memang sebagai perempuan yang belum bersuami, aku cukup bangga dengan kehidupanku yang boleh dikata serba kecukupan. Aku sudah mampu membeli rumah sendiri yang cukup indah di kawasan elite. Ke mana-mana ada mobil yang siap mengantarku. Pendek kata aku bangga bisa menjadi perempuan yang mandiri. Tidak lagi bergantung kepada orang tua. Bahkan kini sedikit-banyak aku bisa membantu kehidupan ekonomi mereka di kampung. Sementara banyak kawan-kawanku yang sudah lulus kuliah, masih lontang-lantung mencari pekerjaan.

Kadang-kadang untuk sekadar menyenangkan orang tua, aku mengundang mereka dari kampung. Ibuku yang biasanya nyinyir mengomentari apa saja yang kulakukan dan menasehatiku ini-itu, kini tampak seperti sudah menganggapku benar-benar orang dewasa. Entah kenyataannya demikian atau hanya karena segan kepada anaknya yang kini sudah benar-benar hidup mandiri. Yang masih selalu ibu ingatkan, baik secara langsung atau melalui surat, ialah soal ibadah.

“Nduk, ibadah itu penting. Bagaimana pun sibukmu, salat jangan kamu abaikan!”

“Sempatkan membaca Quran yang pernah kau pelajari ketika di kampung dulu, agar tidak hilang.”

“Bila kamu mempunyai rezeki lebih, jangan lupa bersedekah kepada fakir miskin dan anak yatim.”

Ya, kalimat-kalimat semacam itulah yang masih sering beliau wiridkan. Mula-mula memang aku perhatikan; bahkan aku berusaha melaksanakan nasihat-nasihat itu, tapi dengan semakin meningkatnya volume kegiatanku, lama-lama aku justru risi dan menganggapnya angin lalu saja.

Sebagai artis tenar, tentu saja banyak orang yang mengidolakanku. Tapi ada seorang yang mengagumiku justru sebelum aku menjadi setenar sekarang ini. Tidak. Ia tidak sekadar mengidolakanku. Dia menyintaiku habis-habisan. Ini ia tunjukkan tidak hanya dengan hampir selalu hadir dalam even-even di mana aku tampil; ia juga setia menungguiku shoting film dan mengantarku pulang. Tidak itu saja. Hampir setiap hari, bila berjauhan, dia selalu telepon atau mengirim SMS yang seringkali hanya untuk menyatakan kangen.

Di antara mereka yang mengagumiku, lelaki yang satu ini memang memiliki kelebihan. Dia seorang pengusaha yang sukses. Masih muda, tampan, sopan, dan penuh perhatian. Pendek kata, akhirnya aku takluk di hadapan kegigihannya dan kesabarannya. Aku berhasil dipersuntingnya. Tidak perlu aku ceritakan betapa meriah pesta perkawinan kami ketika itu. Pers memberitakannya setiap hari hampir dua minggu penuh. Tentu saja yang paling bahagia adalah kedua orang tuaku yang memang sejak lama menghendaki aku segera mengakhiri masa lajangku yang menurut mereka mengkhawatirkan.

Begitulah, di awal-awal perkawinan, semua berjalan baik-baik saja. Setelah berbulan madu yang singkat, aku kembali menekuni kegiatanku seperti biasa. Suamiku pun tidak keberatan. Sampai akhirnya terjadi sesuatu yang benar-benar mengubah jalan hidupku.

Beberapa bulan setelah Ragil, anak keduaku, lahir, perusahaan suamiku bangkrut gara-gara krisis moneter. Kami, terutama suamiku, tidak siap menghadapi situasi yang memang tidak terduga ini. Dia begitu terpukul dan seperti kehilangan keseimbangan. Perangainya berubah sama sekali. Dia jadi pendiam dan gampang tersinggung. Bicaranya juga tidak seperti dulu, kini terasa sangat sinis dan kasar. Dia yang dulu jarang keluar malam, hampir setiap malam keluar dan baru pulang setelah dini hari. Entah apa saja yang dikerjakannya di luar sana. Beberapa kali kutanya dia selalu marah-marah, aku pun tak pernah lagi bertanya.

Untung, meskipun agak surut, aku masih terus mendapatkan kontrak pekerjaan. Sehingga, dengan sedikit menghemat, kebutuhan hidup sehari-hari tidak terlalu terganggu. Yang terganggu justru keharmonisan hubungan keluarga akibat perubahan perilaku suami. Sepertinya apa saja bisa menjadi masalah. Sepertinya apa saja yang aku lakukan, salah di mata suamiku. Sebaliknya menurutku justru dialah yang tak pernah melakukan hal-hal yang benar. Pertengkaran hampir terjadi setiap hari.

Mula-mula, aku mengalah. Aku tidak ingin anak-anak menyaksikan orang tua mereka bertengkar. Tapi lama-kelamaan aku tidak tahan. Dan anak-anak pun akhirnya sering mendengar teriakan-teriakan kasar dari mulut-mulut kedua orang tua mereka; sesuatu yang selama ini kami anggap tabu di rumah. Masya Allah. Aku tak bisa menahan tangisku setiap terbayang tatapan tak mengerti dari kedua anakku ketika menonton pertengkaran kedua orang tua mereka.

Sebenarnya sudah sering beberapa kawan sesama artis mengajakku mengikuti kegiatan yang mereka sebut sebagai pengajian atau siraman rohani. Mereka melaksanakan kegiatan itu secara rutin dan bertempat di rumah mereka secara bergilir. Tapi aku baru mulai tertarik bergabung dalam kegiatan ini setelah kemelut melanda rumah tanggaku. Apakah ini sekadar pelarian ataukah –mudah-mudahan– memang merupakan hidayah Allah. Yang jelas aku merasa mendapatkan semacam kedamaian saat berada di tengah-tengah majelis pengajian. Ada sesuatu yang menyentuh kalbuku yang terdalam, baik ketika sang ustadz berbicara tentang kefanaan hidup di dunia ini dan kehidupan yang kekal kelak di akhirat, tentang kematian dan amal sebagai bekal, maupun ketika mengajak jamaah berdzikir.

Setelah itu, aku jadi sering merenung. Memikirkan tentang diriku sendiri dan kehidupanku. Aku tidak lagi melayani ajakan bertengkar suami. Atau tepatnya aku tidak mempunyai waktu untuk itu. Aku menjadi semakin rajin mengikuti pengajian; bukan hanya yang diselenggarakan kawan-kawan artis, tapi juga pengajian-pengajian lain termasuk yang diadakan di RT-ku. Tidak itu saja, aku juga getol membaca buku-buku keagamaan.

Waktuku pun tersita oleh kegiatan-kegiatan di luar rumah. Selain pekerjaanku sebagai artis, aku menikmati kegiatan-kegiatan pengajian. Apalagi setelah salah seorang ustadz mempercayaiku untuk menjadi “asisten”-nya. Bila dia berhalangan, aku dimintanya untuk mengisi pengajian. Inilah yang memicu semangatku untuk lebih getol membaca buku-buku keagamaan. O ya, aku belum menceritakan bahwa aku yang selama ini selalu mengikuti mode dan umumnya yang mengarah kepada penonjolan daya tarik tubuhku, sudah aku hentikan sejak kepulanganku dari umrah bersama kawan-kawan. Sejak itu aku senantiasa memakai busana muslimah yang menutup aurat. Malah jilbabku kemudian menjadi tren yang diikuti oleh kalangan muslimat.

Ringkas cerita; dari sekadar sebagai artis, aku berkembang dan meningkat menjadi “tokoh masyarakat” yang diperhitungkan. Karena banyaknya ibu-ibu yang sering menanyakan kepadaku mengenai berbagai masalah keluarga, aku dan kawan-kawan pun mendirikan semacam biro konsultasi yang kami namakan “Biro Konsultasi Keluarga Sakinah Primadona”. Aku pun harus memenuhi undangan-undangan –bukan sekadar menjadi “penarik minat” seperti dulu– sebagai nara sumber dalam diskusi-diskusi tentang masalah-masalah keagamaan, sosial-kemasyarakatan, dan bahkan politik. Belum lagi banyaknya undangan dari panitia yang sengaja menyelenggarakan forum sekadar untuk memintaku berbicara tentang bagaimana perjalanan hidupku hingga dari artis bisa menjadi seperti sekarang ini.

Dengan statusku yang seperti itu dengan volume kegiatan kemasyarakatan yang sedemikian tinggi, kondisi kehidupan rumah tanggaku sendiri seperti yang sudah aku ceritakan, tentu semakin terabaikan. Aku sudah semakin jarang di rumah. Kalau pun di rumah, perhatianku semakin minim terhadap anak-anak; apalagi terhadap suami yang semakin menyebalkan saja kelakuannya. Dan terus terang, gara-gara suami, sebenarnyalah aku tidak kerasan lagi berada di rumahku sendiri.

Lalu terjadi sesuatu yang membuatku terpukul. Suatu hari, tanpa sengaja, aku menemukan sesuatu yang mencurigakan. Di kamar suamiku, aku menemukan lintingan rokok ganja. Semula aku diam saja, tapi hari-hari berikutnya kutemukan lagi dan lagi. Akhirnya aku pun menanyakan hal itu kepadanya. Mula-mula dia seperti kaget, tapi kemudian mengakuinya dan berjanji akan menghentikannya.

Namun beberapa lama kemudian aku terkejut setengah mati. Ketika aku baru naik mobil akan pergi untuk suatu urusan, sopirku memperlihatkan bungkusan dan berkata: “Ini milik siapa, Bu?”

“Apa itu?” tanyaku tak mengerti.
“Ini barang berbahaya, Bu,” sahutnya khawatir, “Ini ganja. Bisa gawat bila ketahuan!”
“Masya Allah!” Aku mengelus dadaku. Sampai sopir kami tahu ada barang semacam ini. Ini sudah keterlaluan.

Setelah aku musnahkan barang itu, aku segera menemui suamiku dan berbicara sambil menangis. Lagi-lagi dia mengaku dan berjanji kapok, tak akan lagi menyentuh barang haram itu. Tapi seperti sudah aku duga, setelah itu aku masih selalu menemukan barang itu di kamarnya. Aku sempat berpikir, jangan-jangan kelakuannya yang kasar itu akibat kecanduannya mengonsumsi barang berbahaya itu. Lebih jauh aku mengkhawatirkan pengaruhnya terhadap anak-anak.

Terus terang aku sudah tidak tahan lagi. Memang terpikir keras olehku untuk meminta cerai saja, demi kemaslahatanku dan terutama kemaslahatan anak-anakku. Namun seiring maraknya tren kawin-cerai di kalangan artis, banyak pihak terutama fans-fansku yang menyatakan kagum dan memuji-muji keharmonisan kehidupan rumah tanggaku. Bagaimana mereka ini bila tiba-tiba mendengar –dan pasti akan mendengar– idolanya yang konsultan keluarga sakinah ini bercerai? Yang lebih penting lagi adalah akibatnya pada masa depan anak-anakku. Aku sudah sering mendengar tentang nasib buruk yang menimpa anak-anak orang tua yang bercerai. Aku bingung.

Apa yang harus aku lakukan? Apakah aku harus mengorbankan rumah tanggaku demi kegiatan kemasyarakatanku, ataukah sebaiknya aku menghentikan kegiatan kemasyarakatan demi keutuhan rumah tanggaku

Hari Ini Milik Anda

Jika kamu berada di pagi hari, jangan lah menunggu sore tiba. Hari inilah yang akan anda jalani, bukan hari kemarin yang telah berlalu dengan segala kebaikan dan keburukannya dan juga bukan esok hari yang belum tentu datang.

Maka, hari ini pula, sebaiknya anda mencurahkan seluruh perhatiaan dan kerja keras. Dan pada hari inilah anda harus bertekad mempersembahkan ibadah terbaik.

Jangan lupa hendaklah anda goreskan pada dinding hati anda satu kalimat ”harimu adalah hari ini”.

Hari ini milik anda, adalah ungkapan yang paling indah dalam kamus kebahagiaan, kamus bagi mereka yang menginginkan kehidupan yang paling indah dan menyenangkan.

Belajar Untuk Kaya

Tidak ada orang yang berencana untuk gagal. Sayangnya, justru banyak orang tang gagal karena tidak punya rencana. Aku mengajar menggambar, bukan karena jago menggambar, tapi karena ingin belajar teknik menggambar dan mendidik children.

Aku menjadi project supervisor, bukan karena tau semua jawaban, tapi karena ingin belajar menemukan banyak jawaban. Aku sebenarnya belajar juga seperti murud – muridku, bedanya adalah untuk bel;ajar mereka harus membayar dan aku di bayar.

Karena tujuan ku adalah belajar, maka aku sangat menghargai setiap percobaan yang ku lakukan. Setiap kesalahan yang kubuat, setiap waktu yang ku punya, setiap kesempatan yang kudapat, setiap pengalaman yang kurasakan, setiap keritik yang ku terima, karena tujuan ku adalah belajar, maka aku sangat menjauhi rasa cepat puas dan bangga diri, rasa malas dan capek diri, rasa malu dan rasa malu dan rendah diri.

Berpikir, berencan dan bertanya. Mencoba masalah, evaluasi, mencatat dan mengulang adalah langkah – langkah yang bisa ku lakukan. Aku menjadi lebih kaya kerena bukan muskin. Aku miskin jika ku takut untuk belajar dan gagal. Aku miskin jika ku sia – sia kan waktu. Aku miskin jika ku lupa ada yang membayar. Aku miskin jika ku tak mau membagi ilmuku. Kay atau miskin adalah pilihan, harta bukanlah pengukur satu – satunya, sikap kitalah yang menentukan.

Teamwork

Dalam dunia usaha, penggunaan teamwork seringkali merupakan solusi terbaik untuk mencapai suatu kesuksesan. Teamwork yang solid akan memudahkan manajemen dalam mendelegasikan tugas-tugas organisasi. Namun demikian untuk membentuk sebuah team yang solid dibutuhkan komitment tinggi dari manajemen. Hal terpenting adalah bahwa teamwork harus dilihat sebagai suatu sumber daya yang harus dikembangkan dan dibina sama seperti sumber daya lain yang ada dalam perusahaan. Proses pembentukan, pemeliharaan dan pembinaan teamwork harus dilakukan atas dasar kesadaran penuh dari team tersebut sehingga segala sesuatu berjalan secara normal sebagai suatu aktivitas sebuah teamwork, meskipun pada kondisi tertentu manajemen dapat melakukan intervensi.

Definisi Teamwork?

Secara umum teamwork dapat didefinisikan sebagai kumpulan individu yang bekerjasama untuk mencapai suatu tujuan. Kumpulan individu-individu tersebut memiliki aturan dan mekanisme kerja yang jelas serta saling tergantung antara satu dengan yang lain. Oleh karena itu sekumpulan orang yang bekerja dalam satu ruangan, bahkan didalam satu proyek, belum tentu merupakan sebuah teamwork. Terlebih lagi jika kelompok tersebut dikelola secara otoriter, timbul faksi-faksi di dalamnya, dan minimnya interaksi antar anggota kelompok.

Ketika seseorang bekerja didalam kelompok (team), akan ada dua isu yang muncul. Pertama adalah adanya tugas-tugas (task) dan masalah-masalah yang berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan. Hal ini seringkali merupakan topik utama yang menjadi perhatian team. Kedua adalah proses yang terjadi di dalam teamwork itu sendiri, misalnya bagaimana mekanisme kerja atau aturan main sebuah team sebagai suatu unit kerja dari perusahaan, proses interaksi di dalam team, dan lain-lain. Dengan kata lain proses menunjuk pada semangat kerjasama, koordinasi, prosedur yang harus dilakukan dan disepakati seluruh anggota, dan hal-hal lain yang berguna untuk menjaga keharmonisan hubungan antar individu dalam kelompok itu. Tanpa memperhatikan proses maka sebuah teamwork tidak akan memiliki nilai apa-apa bagi perusahaan dan hanya akan menjadi sumber masalah bagi perusahaan dalam pembentukan sebuah teamwork. Sebaliknya jika proses tersebut ada dalam sekumpulan orang yang bekerjasama, maka performance mereka akan meningkat karena akan mendapat dukungan secara teknis maupun moral.

Mengapa Teamwork Diperlukan?

Teamwork merupakan sarana yang sangat baik dalam menggabungkan berbagai talenta dan dapat memberikan solusi inovatif suatu pendekatan yang mapan. selain itu ketrampilan dan pengetahuan yang beranekaragam yang dimiliki oleh anggota kelompok juga merupakan nilai tambah yang membuat teamwork lebih menguntungkan jika dibandingkan seorang individu yang brilian sekalipun.

Sebuah team dapat dilihat sebagai suatu unit yang mengatur dirinya sendiri. Rentangan ketrampilan dan pengetahuan yang dimiliki anggota dan self monitoring" yang ditunjukkan oleh masing-masing team memungkinkannya untuk diberikan suatu tugas dan tanggungjawab. Bahkan ketika suatu masalah tersebut dapat diputuskan oleh satu orang saja, melibatkan teamwork akan memberikan beberapa keuntungan. Keuntungan tersebut adalah: pertama keputusan yang dibuat secara bersama-sama akan meningkatkan motivasi team dalam pelaksanaanya. Kedua, keputusan bersama akan lebih mudah dipahami oleh team dibandingkan jika hanya mengandalkan keputusan dari satu orang saja.

Bila dilihat dari perspektif individu, dengan masuknya ia kedalam suatu kelompok (team) maka hal tersebut akan menambah semangat juang/motivasi untuk mencapai suatu prestasi yang mungkin tidak akan pernah dapat dicapai seorang diri oleh individu tersebut. Hal ini dapat terjadi karena team mendorong setiap anggotanya untuk memiliki wewenang dan tanggungjawab sehingga meningkatkan harga diri setiap orang.

Siklus Hidup Sebuah Teamwork

Secara umum perkembangan suatu team dapat dibagi dalam 4 tahap:

  • Forming, adalah tahapan dimana para anggota setuju untuk bergabung dalam suatu team. Karena kelompok baru dibentuk maka setiap orang membawa nilai-nilai, pendapat dan cara kerja sendiri-sendiri. Konflik sangat jarang terjadi, setiap orang masih sungkan, malu-malu, bahkan seringkali ada anggota yang merasa gugup. Kelompok cenderung belum dapat memilih pemimpin (kecuali team yang sudah dipilih ketua kelompoknya terlebih dahulu).

  • Storming, adalah tahapan dimana kekacauan mulai timbul di dalam team. Pemimpin yang telah dipilih seringkali dipertanyakan kemampuannya dan anggota kelompok tidak ragu-ragu untuk mengganti pemimpin yang dinilai tidak mampu. Faksi-faksi mulai terbentuk, terjadi pertentangan karena masalah-masalah pribadi, semua ngotot dengan pendapat masing-masing. Komunikasi yang terjadi sangat sedikit karena masing-masing orang tidak mau lagi menjadi pendengar dan sebagian lagi tidak mau berbicara secara terbuka.

  • Norming, adalah tahapan dimana individu-individu dan sub-group yang ada dalam team mulai merasakan keuntungan bekerja bersama dan berjuang untuk menghindari team tersebut dari kehancuran (bubar). Karena semangat kerjasama sudah mulai timbul, setiap anggota mulai merasa bebas untuk mengungkapkan perasaan dan pendapatnya kepada seluruh anggota team. Selain itu semua orang mulai mau menjadi pendengar yang baik. Mekanisme kerja dan aturan-aturan main ditetapkan dan ditaati seluruh anggota.

  • Performing. Tahapan ini merupakan titik kulminasi dimana team sudah berhasil membangun system yang memungkinkannya untuk dapat bekerja secara produktif dan efisien. Pada tahap ini keberhasilan team akan terlihat dari prestasi yang ditunjukkan.

Ketrampilan yang Diperlukan

Ada dua ketrampilan utama yang seharusnya dimiliki oleh anggota sebuah teamwork, yaitu:

  • Ketrampilan managerial (Managerial Skills), termasuk kemampuan dalam membuat rencana kerja, menentukan tujuan, memantau kinerja, memonitor perkembangan dan memastikan pekerjaan telah dilakukan secara benar, dan lain-lain.

  • Ketrampilan interpersonal (Interpersonal Skills), termasuk kemampuan berkomunikasi, saling menghargai pendapat orang lain dan kemampuan menjalin hubungan interpersonal dengan orang lain.

Dengan menjadi anggota suatu organisasi atau perusahaan maka secara tidak langsung Anda sudah menempatkan diri menjadi anggota sebuah teamwork. Nah, sudahkah Anda mempersiapkan diri dengan memiliki ketrampilan-ketrampilan seperti yang disebutkan diatas? (jp)


Dikutip dari:http://www.e-psikologi.com/

8 Kado Terindah

Artikel ini kiriman dari kak sigit fajar, thanks ya kak…………….

Delapan Kado Terindah untuk yang terkasih. Aneka kado ini tidak dijualdi toko. Anda bisa menghadiahkannya setiap saat dan tak perlu membeli!Meski begitu, delapan macam kado ini adalah hadiah terindah dan takternilai bagi orang-orang yang Anda sayangi.

KEHADIRAN
Kehadiranorang yang dikasihi rasanya adalah kado yang tak ternilai harganya.Memang kita bisa juga hadir di hadapannya lewat surat, telepon, fotoatau faks. Namun dengan berada di sampingnya, Anda dan dia dapatberbagi perasaan, perhatian dan kasih-sayang secara lebih utuh danintensif.
Dengan demikian, kualitas kehadiran juga penting. Jadikanlah kehadiran Anda sebagai pembawa kebahagiaan!

MENDENGAR
Sedikitorang yang mampu memberikan kado ini. Sebab, kebanyakan orang lebihsuka didengarkan ketimbang mendengarkan. Sudah lama diketahui bahwakeharmonisan hubungan antar manusia, amat ditentukan oleh kesediaanuntuk saling mendengar. Berikan kado ini untuknya.
Denganmencurahkan perhatian pada segala ucapannya, secara tak langsung kitajuga telah menumbuhkan kesabaran dan kerendahan hati. Untuk bisamendengar dengan baik, pastikan Anda dalam keadaan betul-betul rileksdan bisa menangkap utuh apa yang disampaikan.
Tatap wajahnya. Tidakperlu menyela, mengkritik, apalagi menghakimi. Biarkan iamenuntaskannya; ini akan memudahkan Anda dalam memberikan tanggapanyang tepat setelah itu. Tidak harus berupa diskusi atau penilaian.Sekedar ucapan terima-kasihpun akan terdengar manis baginya.

DIAM
Seperti kata-kata, didalam diam juga ada kekuatan.
Diambisa dipakai untuk menghukum, mengusir, atau membingungkan orang. Tapilebih dari segalanya, diam juga bisa menunjukkan kecintaan kita kepadaseseorang, karena memberinya “ruang”. Terlebih jika sehari-hari kitasudah terbiasa gemar menasihati, mengatur, mengkritik bahkan mengomeli.

KEBEBASAN
Mencintaiseseorang tidak berarti memberi kita hak penuh untuk memiliki ataumengatur kehidupannya. Bisakah kita mengaku mencintai seseorang jikakita selalu mengekangnya?
Memberi kebebasan adalah salahsatuperwujudan cinta. Makna kebebasan bukanlah “Kau bebas berbuat semaumu”.Lebih dalam dari itu, memberi kebebasan adalah memberinya kepercayaanpenuh untuk bertanggungjawab atas segala hal yang ia putuskan ataulakukan.

KEINDAHAN
Siapa yang tak bahagia, jika orang yang disayangi tiba-tiba tampil lebih ganteng atau cantik?
Tampil indah dan rupawan juga merupakan kado lho…. Bahkan tak ada salahnya jika Anda mengkadokannya setiap hari!
Selainkeindahan penampilan pribadi, Anda pun bisa menghadiahkan keindahansuasana di rumah. Vas dan bunga segar cantik di ruang keluarga ataumeja makan yg tertata indah misalnya, bisa merupakan kado in dah Andahari ini bagi orang-orang terkasih..

TANGGAPAN POSITIF
Tanpasadar, kita sering memberikan penilaian negatif terhadap pemikiran,sikap atau tindakan orang yang kita sayangi. Seolah-olah tidak ada yangbenar dari dirinya dimana kebenaran mutlak hanya pada kita.
Kaliini, coba hadiahkan tanggapan positif. Nyatakan dengan jelas dan tulus.Cobalah ingat, berapa kali dalam seminggu terakhir Anda mengucapkanterimakasih atas segala hal yang dilakukannya buat Anda. Ingat-ingatpula, pernahkah Anda memujinya. Kedua hal itu, ucapan terimakasih danpujian (dan juga permintaan maaf) adalah kado indah yang seringterlupakan.

KESEDIAAN MENGALAH
Tidaksemua masalah layak menjadi bahan pertengkaran. Apalagi sampaimengakibatkan terjadinya cekcok hebat. Semestinya Anda pertimbangkan,‘apa iya … sebuah hubungan cinta mesti dikorbankan dan jadiberantakan hanya gara-gara persoalan itu?’
BilaAnda memikirkan hal ini, berarti Anda siap memberikan kado “kesediaanmengalah”. Okelah, Anda mungkin kesal atau marah karena dia telatdatang memenuhi janji. Tapi kalau kejadiannya baru sekali itu saja,kenapa musti jadi pemicu pertengkaran yang berlarut-larut?
Kesediaanuntuk mengalah juga dapat melunturkan sakit-hati dan mengajak kitamenyadari bahwa, tidak ada manusia yang sempurna di dunia ini.

SENYUMAN
Percayaatau tidak, kekuatan senyuman amat luar biasa. Senyuman, terlebih yangdiberikan dengan tulus, bisa menjadi pencair hubungan yang beku,pemberi semangat dalam keputusasaan, pencerah suasana muram, bahkanobat penenang bagi jiwa yang resah.
Senyuman juga merupakan isyarat untuk membuka diri dengan dunia sekeliling kita.
Kapan terakhir kali Anda menghadiahkan senyuman manis pada orang yang dikasihi?

Sigit Fajar Pamungkas
fajar_log21@yahoo.co.id

Sejarah PKBL

Paskibra berkembang di Bandar Lampung sekitar tahun era 1990-1991, pelopor pendiri paskibra dimulai yaitu dengan terbentuknya paskibra di sekolah-sekolah,dengan terbentuknya paskibra di sekolah-sekolah mendapat bantuan masukan pemikiran dan materi awal oleh senior:

Budi Santoso (paskibraka prov. Lampung 1989),
Maryanto (paskibraka prov. Lampung 1990),
Budi Tomo Purnomo (paskibraka prov. Lampung 1990),
M Agus Wibowo (paskibraka prov. Lampung 1991),
Wakidi (paskibraka prov. Lampung 1991),
Yos Rlnaldo (paskibraka prov. Lampung 1991),
Syarief (paskibraka prov. Lampung 1991),
Rika Melani (paskibraka prov. Lampung 1991),
Agus Nampitu (paskibraka nasional 1984),
Catur Agus Dewanto (paskibraka nasional 1985),

Merumuskan maksud dan tujuan di bentuknya organisasi paskibra di B.lampung,dengan situasi dan kondisi yang sangat sederhana.

Paskibra sekolah memiliki nama yang berbeda pad masing masing sekolah,antara lain: PASSUS, PASBARA, PASIS dan beberapa nama lainnya pad tahun 1990-1991.pada tahun 1992 mulai berdiri organisasi pskibra di berbagai sekolah dengan sebutan PASKIBRA SATUAN ,antara lain :
SMAN 1 Tanjung karang (kelas jauh), sekarang SMAN 10 B.lampung dengan pelopornya Senior Budi Tomo Purnomo (Paskibraka Daerah TK.1 Prov.lampung tahun 1990 ).
Ini adalah 11 satuan yang merupakan cikal bakal tumbuh dan berkembang nya paskibra kota B.lampung:

1. SMAN 2 B.LAMPUNG
2. SMAN 2 TELUK BETUNG  SMAN 8 B.LAMPUNG
3 SMAN 1 TANJUNG KARANG (KELAS JAUH) SMAN 10 B.LAMPUNG
4. SMEA TRISAKTI B.LAMPUNG
5. SMAN 3 B.LAMPUNG
6. SMAN 5 TANJUNG KARANG  SMAN 9 B.LAMPUNG
7. SMAN 1 WAY HALIM  SMAN 5 B.LAMPUNG
8. SMA YP UNILA B.LAMPUNG
9. SMAN 4 TANJUNG KARANG  SMAN 7 B.LAMPUNG
10. SMEA N 2 TANJUNG KARANG  SMKN 4 B.LAMPUNG
11. SMAN 1 B.LAMPUNG

Itulah sedikit perkenalan tentang Paskibra Sekolah Kota B.Lampung, setidaknya sudah kurang lebih 40 satuan yang terdaftar di Paskibra Kota B.Lampung .