Mahasiswa yang bernama K. Ansar dan P.P. Ismail itu menyajikan prototipe komputer virtual di portal www.bloxtr.com. Dengan komputer maya tersebut, user dapat menyimpan semua dokumen penting, musik-musik kesayangan, gambar-gambar penuh warna dan bahkan video, demikian seperti dikutip detikINET dari Indiatimes, pekan lalu.
Bukan hanya itu, nantinya komputer maya itu juga bisa digunakan untuk instalasi program sesuai dengan kehendak penggunanya. Persis seperti memiliki sebuah laptop sendiri.
"Idenya adalah, agar orang nantinya tak perlu lagi menenteng laptop dan USB flashdisk drive ke mana-mana. Cukup simpan di portal dan mengaksesnya dari mana pun di dunia. Yang dibutuhkan hanya prasarana untuk mengakses internet," tutur Ansar.
Tidak berhenti sampai di situ, Ansar dan Ismail bermaksud mengembangkan komputer maya ini untuk ponsel. Dengan demikian, akses pada data dan aplikasi milik pengguna bisa dilakukan hanya via ponsel.
"Kami sedang mencoba mengembangkan proyek ini dalam aplikasi ponsel. Ketika layanan 3G mulai populer, kami pikir komputer maya akan menjadi lebih menarik jika diaplikasikan di ponsel," ujar Ismail.
Namun, Ismail mengungkapkan kini Bloxtr belum memiliki kecepatan dan fitur layaknya aplikasi profesional pada umumnya. Mereka berharap akan ada perusahaan yang bersedia mendanai pengembangan proyek mereka ini.
Selain proyek komputer virtual, Ismail dan Ansar beserta tiga temannya pernah memenangkan proyek dari sebuah perusahaan software lokal untuk mengembangkan sistem yang dapat membuat jadwal penerbangan pesawat tersaji di ponsel. Mereka juga bermimpi untuk mengembangkan sistem informasi antar kampus.
Dunia Digital
Di lain pihak, EMC Corporation, perusahaan yang bergerak di bidang solusi infrastruktur informasi, baru-baru ini mengumumkan hasil riset IDC yang disponsori EMC mengenai tren dan proyeksi perkembangan dunia digital. Hasil riset menunjukkan bahwa volume data digital pada tahun 2007 mencapai 45 exabytes (EB), setara dengan lebih dari 17 miliar iPhone 8GB.
Dunia digital "meledak" lebih daripada yang diperkirakan. Pasalnya, pengertian masyarakat yang makin baik terhadap replikasi data dan juga pertumbuhan pesat dari ketersediaan kamera, kamera keamanan, dan televisi digital. Ledakan ini juga dipicu meningkatnya volume akses internet di negara berkembang, jaringan sosial yang terdiri dari beragam konten digital persembahan jutaan pengguna, aplikasi berbasis sensor, dan pusat data yang mendukung cloud computing.
Hasil temuan lain dari riset tersebut menyatakan pada 2007, volume data digital mencapai 281 miliar gigabytes (281 exabytes), yang berarti 10 persen lebih besar daripada proyeksi sebelumnya. Kedua dunia digital tumbuh pesat dengan tingkat pertumbuhan tahunan hampir 60 persen. Volume data digital diproyeksikan akan mendekati angka 1,8 zettabytes (1.800 exabytes) pada 2011 atau melonjak 10 kali lipat hanya dalam waktu lima tahun. Ketiga jumlah "bayangan digital", yakni informasi digital kini lebih banyak daripada jumlah informasi digital yang dibuat sendiri. IDC juga memprediksi informasi digital akan menggelembung dengan rata-rata pertumbuhan tahunan 57 persen antara 2006 dan 2010. Sementara itu, di kawasan Asia Pasifik (kecuali Jepang) akan mengalami pertumbuhan 30 sampai 40 persen lebih cepat daripada negara maju.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar